Ruang Berbagi Informasi
-

Obat diabetes dan darah tinggi tradisional

Daun lampes atau kemangen atau klampes termasuk dalam kerabat selasih dan kemangi di gunakan sebagai lalapan  Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di hutan,pekarangan,kebun atau ladang.Hampir tersebar di seluruh wilayah indonesia. Lampes dengan nama ilmiah Ocimum tenuiflorum ternyata memiliki khasiat untuk obat tradisional biasa di gunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan dan sudah terungkap secara farmakologi.Pemberian ekstrak daun lampes dengan dosis 250mg/kg bobot tubuh,dapat menurunkan kadar gula darah sampai 30%.Lampes juga dapat membantu penyembuhan penderita diabetes dan tekanan darah tinggi.Daun yang di keringkan memiliki efek menurunkan kadar gula darah dan kolesterol dalam serum diabetes mellitus yang tidak tergantung pafa insulin.
Pengujian : kadar gula darah yang di ukur sesudah puasa pada penderita yang di berikan 2.5g daun kering sehari selama 4 pekan ke depan terbukti turun secara berturut turut sebesar 17,5% dan 7,3%.
Kadar kolesterol total rata rata juga turun sebesar 6,5%.Selama pengobatan tidak terjadi efek samping yang merugikan.Namun demikian penggunaan daun lampes memiliki kontra indikasi bagi wanita hamil dan menyusui
Efek samping pada janin adalah alasan utama bagi wanita hamil dan menyusui untuk tidak mengkonsumsi daun lampes.
Lampes juga dapat mengatasi tukak lambung dan meningkatkan  imunitas tubuh,sehingga mampu bertahan terhadap serangan penyakit.
Daun lampes juga bersifat sebagai pereda kejang alias anti spasmodik dan penghilang rasa nyeri alias analgesik.itu terbukti pada mencit. Pemberian minyak asiri dari daun lampes dengan pemberian dosis 3 ml/kg bobot tubuh menghambat geliatan mencit akibat pengaruh asam asetat. Ekstrak daun yang diberikan pada kencit dapat menghambat kejang pada gejala awal sesak napas.
     Dari uju klinik dapat ditunjukan pengaruh pengaruh lampes terhadap penyakit asma. Rebusan daun kering yang diberikan kepada 20 penderita asma meningkatkan kapasitas vital paru-paru dan memulihkan pernapasan.
     Segudang Khasiat
     Sebelum terbukti secara ilmiah,khasiat lampes sudah merupakan cerita turun temurun berdasarkan pengalaman sehari-hari. Bagian tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, baik yang masih segar maupun yang sudah dikeringkan. Di Indonesia dan negara-negara lain, lampes digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan kesehatan, seperti reumatik, asma, bronkhitis dan selesma.
     Di Jawa lampes digunakan untuk meredakan kegelisahan. Caranya daun diremas-remas kemudian dimasukan ke air hangat. Air tersebut digunakan untuk mandi atau berendam. Efeknya yang mendinginkan tubuh dapat membuat pikiran menjadi tenang.
     Di Myanmar, rebusan lampes terkenal sebagai obat penurun demam yang mujarab. Rebusan itu dapat meluruhkan-maaf-kentut dan menyembuhkan diare pada bayi. Daun yang dilumatkan digunakan untuk mengobati anggota badan yang bengkak atau meradang.
     Selain menurunkan demam, orang indocina menggunakan rebusan lampes untuk mengatasi kolera, mimisan, klenger
 akibat sengatan matahari, busung air dan fumigasi untuk membantu pernapasan. Lumatan daun segar diletakan di pelipis dapat mengobati sakit kepala.
     Komponen utama daun lampes adalah 4,6% tanin dan 2% minyak asiri. Zat-zat yang terdapat dalam minyak asiri adalah eugenol, metil eugenol, a kariofilena dan b kariofilena. Komposisi kandungan minyak asiri berbeda-beda, tergantung pada penyebaran geografis dan sumber makanannya. Kadar eugenol dalam daun lampes mencapai 62%, sedangkan a dan b kariofilena 42%. Selain itu, terdapat pula zat metil kavikol, linalool dan 1,8 sineol.
      Lampes terdiri dari 3 varietas, merah, putih dan hibrida. Daun tunggal berhadap-hadapan, helaian daun berbentuk segitiga terbalik, tumpul atau membundar. Sedang tepi daun rata, bergelombang atau agak bergerigi. Kedua permukaan daun berbulu tipis pada urat-urat daunnya. Wanginya tajam dan khas. Dengan segudang manfaat bagi kesehatan, kini lampes patut dilirik.  (Sumber Djoko Hargono,pemerhati obat alam dalam majalah trubus)